MAKALAH
PANDANGAN HIDUP DAN HARAPAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Ilmu
Sosial Dasar
Dosen :
Drs. Idad Suhada, M.Pd
Buhori Muslim, M.Ag
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Anggota :
Andri Andriansyah (1142080007)
Hazmi Fauzi (1142080031)
KELAS A/ SEMESTER 2
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
PANDANGAN HIDUP DAN HARAPAN
A. Pengertian Pandangan Hidup
Menurut Koentjaraningrat dalam
buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan
hidup (World View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang
dipilih secara selekif oleh individu dan golongan di dalam masyarakat. Menurut
Manuel Kaisiepo dalam buku Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo
(2000: 90) Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan
hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.Menurut Lenski dalam buku
Ilmu Budaya Dasar yang disusun oleh Eddy Subandrijo (2000: 90) Pandangan hidup
merupakan bagian dari ideologi.
Secara umum Pandangan Hidup
merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan
rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta
undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah
dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Setiap orang, baik dari
tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi,
mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi
orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal
mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat
negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang.
Dengan memegang teguh pandangan
hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak
akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta
kesulitan yang dihadapinya. Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang
Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam
keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang
diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, antara lain :
1.Kurangnya penghayatan
pandangan hidup yang diyakini.
2.Kurangnya keyakinan pandangan
hidupnya.
3.Kurang memahami nilai dan
tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4.Kurang mampu mengatasi
keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5.Atau sengaja melupakannya
demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama
dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hidup erat sekali kaitannya dengan
cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat
mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau
masyarakat.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan hidup yang sudah
diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai pendukung suatu
organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan,
tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju
tujuan akhir.
Dari definisi-definisi tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan hidup adalah pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia
yang mana mencerminkan diri seseorang. Pandangan hidup tersebut dapat digunakan
dalam menjalani hidup. Pandangan hidup itu juga bisa diimplementasikan sebagai
hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini
sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk atau arahan.
Pandangan hidup
mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1. Cita-cita apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai
dengan usaha atau perjuangan.
2. Kebajikan segala hal yang baik yang membuat manusia makmur,
bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan.
4. Keyakinan atau kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam
hidup manusia
5. Etika
B. Klasifikasi Pandangan hidup
Dalam buku berjudul Ilmu
Pendidikan Teoritis dan Praktis bahwa macam-macam pandangan hidup yang disusun
oleh Drs. M. Ngalim Purwanto (2007:23) berdasarkan sumbernya,dapat digolongkan
ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Pandangan hidup berupa agama
(pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini memiliki kebenaran mutlak.
Sebagai contoh, pandangan hidup muslim(orang islam) bersumber dari Al-Qur’an
dan Sunah(sikap, perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad saw)
2. Pandangan hidup berupa
ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara atau bangsa.
Misalnya ideologi Pancasila dapat merupakan sumber pandangan hidup, sebagaimana
halnya P4
3. Pandangan hidup berupa hasil
perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup,
misalnya aliran-aliran kepercayan.
C.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya
sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau sesuatu yang belum terwujud.Kata
orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya.Bisa
jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang
dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan
merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi
hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.Maka bila manusia yang
hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati.
Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi
juga berangkat dari usaha.Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah
rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus.Sederhananya, harapan
membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih
sesuatu yang lebih baik.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah.Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko.Ini kita sebut sebagai perlawanan.Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif.
Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah.Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko.Ini kita sebut sebagai perlawanan.Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif.
·
Manusia Dan Harapan
Harapan
itu bersifat manusiawi dan berhak dimiliki semua orang.Manusia tidak bisa
terlepas dari harapan.Harapan adalah bagian hidup dari manusia. Manusia yang
tidak memiliki harapan sama saja seperti orang yang mati. Harapan adalah awal
menuju tujuan hidup manusia yang bermacam-macam.
Jika
manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat
juga, maka sudah selayaknya “Harapan” manusia untuk hidup berikutnya ditempat
tersebut juga akan mendapatkan kebahagiaan. Dengan begitu manusia dapat
menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa
“hari esok lebih baik dari pada hari ini dan menjadikan masa lalu sebagai
cermin untuk meraih masa depan yang lebih baik”, namun kita harus sadar bahwa
harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
Dalam
menjalani hidup manusia pastinya mempunyai harapan, dan harapan setiap manusia
tentunya berbeda-beda. Dan harapan tersebut umumnya menyangkut masa depan,
karena belum terwujud. Setiap harapan yang diinginkan seseorang pastinya
menginginkan hal yang lebih baik, tidak mungkin seseorang mempunyai harapan
yang buruk, walaupun ada tetapi tidak semua orang menginginkan hal seperti itu.
DAFTAR PUSTAKA
A. Lyzen. 1967. Individu Dan Masjarakat. Bandung: Sumur Bandung
Sujanto, Agus. 1981. Psikologi
Perkembangan, Edisi Kedua. Jakarta: Radar Jaya Offset
Sitanggang
, Rahmadani . 2014. Makalah Manusia dan Pandangan Hidup. 11 Mei
2015.Http://Rahmdaniasyafii.Blogspot.Com/2014/03/Makalah-Manusia-Dan-Pandangan-Hidup.Html
Http://Dankastamsis.Blogspot.Com/2013/10/Makalah-Harapan-Lengkap.Html
Comments
Post a Comment